BALAI STANDARDISASI DAN PELAYANAN JASA INDUSTRI BANJARBARU BANJARBARU
BANJARBARU – Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Banjarbaru di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) mempunyai salah satu tupoksi pendampingan dan konsultasi teknologi industri. Untuk menunjang fungsi tersebut, BSKJI mempunyai program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI).
Kepala BSKJI, Doddy Rahadi, menyampaikan bahwa program DAPATI merupakan kegiatan pendampingan dan konsultasi terhadap Industri. Sehingga menyelesaikan permasalahan, meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian Industri.
KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI- Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Banjarbaru di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) mempunyai salah satu tupoksi pendampingan dan konsultasi teknologi industri. Untuk menunjang fungsi tersebut, BSKJI mempunyai program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI).
Kepala BSKJI, Doddy Rahadi, menyampaikan bahwa program DAPATI merupakan kegiatan pendampingan dan konsultasi terhadap Industri. Sehingga menyelesaikan permasalahan, meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian Industri.
Narasumber Pendampingan Industri, Nazarni Rahmi sedang memberikan Pelatihan Pembuatan Sabun dari VCO. Foto : Baristand Banjarbaru
Baristand Industri Banjarbaru melalui program DAPATI melakukan pendampingan kepada IKM yang ada di Kalimantan Selatan, Jum’at (29/9/3021). Salah satu IKM tersebut adalah IKM BYHAF yang berlokasi di Desa Tirtajaya, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut. Produk unggulannya di antaranya adalah minuman rempah/rimpang dan VCO.
Bentuk pendampingan dan konsultasi yang diberikan berupa optimalisasi teknologi alat produksi VCO. Yang pertama alat spinner untuk pemeras santan kelapa. Dulu dilakukan secara manual dengan tangan. Setelah aplikasi alat pemeras, rendemen VCO naik sebesar 10-20%. Alat kedua adalah alat filtrasi. Selama ini proses penyaringan masih manual dan membutuhkan waktu 10-12 jam.
Dengan adanya alat rekayasa tersebut, dapat meningkatkan kapasitas produksi dan waktu produksi yang singkat menjadi 1 jam 20 menit. Baristand Industri Banjarbaru juga memberikan pelatihan pembuatan sabun dengan memanfaatkan VCO. Pelatihan ini bertujuan untuk diversifikasi produk turunan dari VCO. Harapannya sabun dapat menjadi produk unggulan lainnya dari IKM BYHAF.
Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru, Budi Setiawan secara resmi membuka pelatihan. Dalam sambutannya disampaikan bahwa tahun ini terdapat empat kegiatan DAPATI yang dilaksanakan oleh Baristand Banjarbaru.
“Sesuai dengan tagline BERSAHABAT, bersama semakin hebat, berinovasi dan berintegritas, Baristand Industri Banjarbaru berkolaborasi dengan industri, dan membangun industri di Kalimantan Selatan yang tangguh,” ujar Budi.
H. Arkani, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanah Laut, turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini dan menyampaikan sangat mendukung kegiatan konsultasi ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Baristand Banjarbaru yang telah membantu pengembangan IKM di Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, kegiatan ini semoga dapat juga dirasakan manfaatnya oleh industri-industri yang lain, ” ujarnya.
Yulia Purnama Rukmi, pimpinan BYHAF menyatakan bahwa kegiatan pendampingan ini telah dirasakan manfaatnya. Keinginan untuk mengembangkan produk VCO ini telah lama dimimpikan, dan akhirnya terbuka jalan dengan kegiatan DAPATI ini. Yulia sangat bersemangat untuk mengembangkan produk ini, sehingga menjadi peluang bisnis baru BYHAF.
Peserta pelatihan diikuti oleh anggota IKM BYHAF dan ibu-ibu Desa Tirtajaya. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan praktik mengikuti arahan instruktur. Kegiatan ditutup dengan berfoto bersama.
Sumber : https://www.kanalkalimantan.com/baristand-industri-banjarbaru-hilirisasi-produk-vco-melalui-dapati/