BALAI STANDARDISASI DAN PELAYANAN JASA INDUSTRI BANJARBARU BANJARBARU
Keikutsertaan Indonesia sebagai official partner country pada Hannover Messe 2021Digital Edition bertujuan untuk membagikan kepada dunia mengenai pencapaian dalam implementasi peta jalan penerapan industri 4.0 di Indonesia. Mengusung tema “Making Indonesia 4.0”, Indonesia berupaya memanfaatkan ajang pameran teknologi terbesar di dunia itu untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
“Selain itu, kami juga mendorong terjadinya transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Pra-Konferensi INDONESIA PARTNER COUNTRY HANNOVER MESSE 2021 di Jakarta, Selasa (6/4).
Dalam masa pandemi yang mengubah gaya hidup, cara berinteraksi, hingga aktivitas ekonomi masyarakat, keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021 yang kali ini diselenggarakan secara digital memberikan keleluasaan. Menperin menyampaikan, Kehadiran Indonesia sebagai official partner country secara digital akan berlangsung selama setahun hingga berganti partner country HM dari negara mitra lainnya.
“Dalam HM 2021, kita juga menunjukkan akselerasi digital yang dilakukan sektor industri di Indonesia yang juga dipicu oleh adanya pembatasan pergerakan dan interaksi di masa pandemi. Di titik inilah 4th Industrial Revolution menemukan momentumnya,” ujar Menperin.
Perusahaan industri di Indonesia menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk dengan memanfaatkan teknologi Industri 4.0 sehingga tetap dapat menjaga aktivitas produksinya. Di tengah pandemi, realisasi investasi sektor industri pada periode 2020 mencapai Rp272,9 Triliun, tumbuh 26% dari 2019 yang sebesar Rp216 Triliun. Selain itu, pada Bulan Maret 2021 Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 53,2 atau meningkat sebesar 2,3 poin dari Bulan Februari 2021. Peningkatan PMI manufaktur Maret 2021 menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Hal tersebutmenunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia akan semakin cepat, dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021. “Salah satu upaya yang dapat didorong untuk akselerasi pertumbuhan industri adalah melalui penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0,” jelas Menperin.
Peta jalan Making Indonesia 4.0 merupakan inisiatif untuk percepatan pembangunan industri memasuki era industri 4.0. Sasaran utamanya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030. Berdasarkan peta jalan tersebut, terdapat tujuh sektor industri yang didorong sebagai fokus prioritas pada Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. “Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 65% ekspor manufaktur, dan 60% pekerja industri,” sebut Agus.
Untuk memperkenalkan konsep Making Indonesia 4.0 kepada masyarakat, serta memberikan informasi kepada industri dalam negeri mengenai peluang yang tercipta dari penerapan Industri 4.0, Kemenperin menyelenggarakan rangkaian pra-konferensi Hannover Messe 2021 pada 5-9 April 2021. “Melalui rangkaian pra-konferensi ini, industri di sektor prioritas yang telah dan sedang melakukan transformasi teknologi berkesempatan untuk menampilkan berbagai capaian dalam perjalanan Industri 4.0,” ujar Menperin.
Ia mengatakan, pemerintah terus mendukung mendorong industri-industri dalam penerapan teknologi 4.0. “Kami harap industri di Indonesia, dapat mengambil manfaat yang besar dari rangkaian pra-konferensi ini, sehingga dapat turut berpartisipasi pada pagelaran Hannover Messe berikutnya,” pungkas Menperin.
Sumber berita : Kemenperin: Lewat Hannover Messe 2021, Indonesia Berbagi Peta Jalan Making Indonesia 4.0